PENDAHULUAN
Cloud Computing dalam
pengertian bahasa Indonesia yang diterjemahkan menjadi Komputasi Awan, yang
saat ini sudah berkembang pesat di dunia teknologi.
Cloud Computing merupakan
perkembangan dari jaringan Komputer/Internet, dimana Cloud (awan) merupakan
gambaran dari jaringan Komputer/Internet yang di abstraksi dari Struktur
kompleks yang disembunyikan. Pada cloud computing sumber daya seperti
processor, storage, network, software menjadi sebuah abstrak (virtual) dan
dijadikan sebagai layanan di jaringan/internet. Teknologi cloud computing dapat
menggabungkan beberapa perangkat komputer menjadi satu kesatuan dan membuat
banyak Server pada satu perangkat komputer dengan virtualisasi.
Cloud
Computing tercipta karena adanya kendala seperti keterbatasan atau pemborosan
resource komputer yang menyebabkan terhambat dan tidak maksimalnya kegiatan
perkomputasian. Perusahaan-perusahaan besar di bidang TI (Teknologi Informasi)
sekarangpun beralih menggunakan teknologi Cloud Computing. Dalam penelitian
infrastruktur cloud computing yang dibangun adalah Private Cloud, sedangkan
model layanan cloud computing yang dipakai yaitu Software as a Servrice (SaaS)
dimana aplikasi FTP (File Tansfer Protocol) sebagai layanan dari cloud
computing tersebut.
TUJUAN
Penelitian CloudComputing ini bertujuan untuk mengetahui hasil perbandingan efisiensi tingkat
pemanfaatan resource dan performa antara Server tunggal konvensional dengan
Sistem Cloud Computing serta mengetahui hasil perbandingan 5 algoritma
penjadwalan linux virtual server.
Untuk
meningkatkan layanan FTP yang baik pada cloud computing, maka pada penelitian
ini digunakan teknologi Load Balancing High Availability. Load balancing high
availability dibuat melalui aplikasi linux virtual server dan memakai metode
direct routing.
HASIL & PEMBAHASAN
Perbandingan
Efisiensi tingkat pemanfaatan Resource antara server tunggal konvensional
dengan system cloud computing berdasarkan CPU utilisasi dan pemakakian memori,
dapat diketahui bahwa pemanfaatan processor dan memori server tunggal
konvesional yaitu 10% dan 12%, sedangkan system cloud computing pemanfaatan
processor dan memori yaitu 51% dan 53% dengan 3 server dan 2 director di dalam system
tersebut.
A. hasil pengamatan response time antara
server tunggal konvesional dan system cloud computing sama-sama memanfaatkan
satu komputer fisik, dapat diketahui bahwa response time rata-rata system cloud
computing lebih kecil dari response time rata-rata server tunggal konvensional.
Response time rata-rata server tunggal konvensional 1.2354 ms dan response time
rata-rata cloud computing 0.998787 ms
B. hasil
pengamatan Throughput antara server tunggal konvensional dengan system cloud
computing menunjukkan bahwa system cloud computing mendapatkan throughtput
rata-rata lebih tinggi dari server tunggal konvensional. Throughput rata-rata
server tunggal konvensional 10271017 Bps dan throughput rata-rata cloud
computing 10789997.75 Bps.
KESIMPULAN
1. Pemanfaatan resource komputer untuk
server tunggal konvensional dinilai tidak efisien dan tidak maksimal karena
pemanfaatan processor dan memori hanya 10% dan 12%.
2. Sistem cloud computing memiliki
performa yang lebih baik dari server tunggal konvensional.
3. Sistem load balancing pada cloud
computing dapat menambah kehandalan sistem karena dapat menggabungkan banyak
server yang diakses oleh client.
DAFTAR PUSTAKA
Yoppi Lisyadi Oktavianus, Maret 2013,
“Perancangan sistem Cloud Computing dengan Implementasi Load Balancing”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar