Minggu, 09 Oktober 2016

Review jurnal "PERANCANGAN SISTEM CLOUD COMPUTING DENGAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING"


PENDAHULUAN

Cloud Computing dalam pengertian bahasa Indonesia yang diterjemahkan menjadi Komputasi Awan, yang saat ini sudah berkembang pesat di dunia teknologi.


Cloud Computing merupakan perkembangan dari jaringan Komputer/Internet, dimana Cloud (awan) merupakan gambaran dari jaringan Komputer/Internet yang di abstraksi dari Struktur kompleks yang disembunyikan. Pada cloud computing sumber daya seperti processor, storage, network, software menjadi sebuah abstrak (virtual) dan dijadikan sebagai layanan di jaringan/internet. Teknologi cloud computing dapat menggabungkan beberapa perangkat komputer menjadi satu kesatuan dan membuat banyak Server pada satu perangkat komputer dengan virtualisasi.

Cloud Computing tercipta karena adanya kendala seperti keterbatasan atau pemborosan resource komputer yang menyebabkan terhambat dan tidak maksimalnya kegiatan perkomputasian. Perusahaan-perusahaan besar di bidang TI (Teknologi Informasi) sekarangpun beralih menggunakan teknologi Cloud Computing. Dalam penelitian infrastruktur cloud computing yang dibangun adalah Private Cloud, sedangkan model layanan cloud computing yang dipakai yaitu Software as a Servrice (SaaS) dimana aplikasi FTP (File Tansfer Protocol) sebagai layanan dari cloud computing tersebut.

TUJUAN

Penelitian CloudComputing ini bertujuan untuk mengetahui hasil perbandingan efisiensi tingkat pemanfaatan resource dan performa antara Server tunggal konvensional dengan Sistem Cloud Computing serta mengetahui hasil perbandingan 5 algoritma penjadwalan linux virtual server.

Untuk meningkatkan layanan FTP yang baik pada cloud computing, maka pada penelitian ini digunakan teknologi Load Balancing High Availability. Load balancing high availability dibuat melalui aplikasi linux virtual server dan memakai metode direct routing.

HASIL & PEMBAHASAN

       Perbandingan Efisiensi tingkat pemanfaatan Resource antara server tunggal konvensional dengan system cloud computing berdasarkan CPU utilisasi dan pemakakian memori, dapat diketahui bahwa pemanfaatan processor dan memori server tunggal konvesional yaitu 10% dan 12%, sedangkan system cloud computing pemanfaatan processor dan memori yaitu 51% dan 53% dengan 3 server dan 2 director di dalam system tersebut.

A.      hasil pengamatan response time antara server tunggal konvesional dan system cloud computing sama-sama memanfaatkan satu komputer fisik, dapat diketahui bahwa response time rata-rata system cloud computing lebih kecil dari response time rata-rata server tunggal konvensional. Response time rata-rata server tunggal konvensional 1.2354 ms dan response time rata-rata cloud computing 0.998787 ms

B.   hasil pengamatan Throughput antara server tunggal konvensional dengan system cloud computing menunjukkan bahwa system cloud computing mendapatkan throughtput rata-rata lebih tinggi dari server tunggal konvensional. Throughput rata-rata server tunggal konvensional 10271017 Bps dan throughput rata-rata cloud computing 10789997.75 Bps.       

KESIMPULAN

1. Pemanfaatan resource komputer untuk server tunggal konvensional dinilai tidak efisien dan tidak maksimal karena pemanfaatan processor dan memori hanya 10% dan 12%.
2. Sistem cloud computing memiliki performa yang lebih baik dari server tunggal konvensional.
3. Sistem load balancing pada cloud computing dapat menambah kehandalan sistem karena dapat menggabungkan banyak server yang diakses oleh client.

DAFTAR PUSTAKA
Yoppi Lisyadi Oktavianus, Maret 2013, “Perancangan sistem Cloud Computing dengan Implementasi Load Balancing”. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar